Sekilas.co – Pihak kepolisian hingga saat ini masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kebakaran hebat yang terjadi di kawasan padat penduduk di Jalan Manunggal 31, Kota Makassar, pada Sabtu (20/9) malam. Peristiwa tersebut menghanguskan sedikitnya delapan unit rumah milik warga, serta menelan korban jiwa seorang anak kecil.
Kapolsek Tamalate, Kompol Syarifuddin, saat dikonfirmasi di Makassar, Minggu (21/9), mengatakan bahwa pihaknya belum dapat memastikan sumber api yang memicu kebakaran tersebut karena masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dari tim penyidik yang bekerja di lapangan.
“Penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan anggota yang melakukan pemeriksaan di lokasi. Kami akan pastikan informasi lebih lanjut setelah seluruh bukti dan keterangan saksi berhasil dikumpulkan,” ujarnya.
Dalam musibah itu, seorang anak perempuan berusia tujuh tahun bernama Kandinda menjadi korban jiwa. Diduga, korban tidak sempat menyelamatkan diri karena terjebak di dalam rumahnya ketika api dengan cepat melahap bangunan. Setelah api berhasil dipadamkan, tim dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar menemukan jasad korban di bawah reruntuhan puing rumahnya.
“Korban sudah berhasil dievakuasi. Anak perempuan berusia sekitar tujuh tahun itu terjebak di dalam rumah orang tuanya. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses lebih lanjut,” jelas Kapolsek.
Usai kebakaran, aparat kepolisian langsung berkoordinasi dengan pihak kelurahan, kecamatan, serta instansi terkait seperti Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar untuk mendata warga terdampak sekaligus menyalurkan bantuan darurat.
Kepala Seksi Operasi Damkarmat Makassar, A. Muhammad Cakrawala, menuturkan kebakaran terjadi sekitar pukul 23.35 WITA dan api baru berhasil dikendalikan sekitar pukul 01.00 WITA dini hari. Untuk memadamkan kobaran api, pihaknya mengerahkan tujuh unit armada pemadam serta 80 personel. Kendati demikian, petugas mengalami kendala karena lokasi kebakaran berada di lorong sempit, sehingga selang air harus diulur cukup jauh untuk menjangkau titik api.
“Total delapan rumah terdampak, enam unit di antaranya habis dilalap api sementara dua rumah lainnya mengalami kerusakan akibat terkena sambaran api. Jenazah korban juga ditemukan saat tim melakukan pendinginan usai api berhasil dikendalikan,” ungkapnya.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Muhammad Fadli Tahar, mengatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi kejadian untuk melakukan asesmen terhadap jumlah korban terdampak dan kerugian material. Bantuan darurat juga sudah mulai disalurkan agar kebutuhan dasar warga dapat segera terpenuhi.
“Saat ini tim BPBD masih berada di lokasi untuk mendata seluruh korban yang terdampak kebakaran. Kami berupaya agar penanganan pasca-kejadian bisa dilakukan secepat mungkin,” ujarnya singkat.





