Sekilas.co – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur terus bekerja tanpa henti dalam upaya mengidentifikasi seluruh korban tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan mendetail, tiga kantong jenazah tambahan akhirnya berhasil diketahui identitasnya.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur, Komisaris Besar M. Kusnan Marzuki, menjelaskan bahwa tiga jenazah tersebut terdiri dari dua jenazah utuh dan satu bagian tubuh (body part). “Tim DVI berhasil mengidentifikasi tiga kantong jenazah yang terdiri dari dua jenazah utuh dan satu body part,” ujar Kusnan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Sabtu (11/10/2025).
Ketiga korban yang berhasil diidentifikasi masing-masing bernama Muhammad Iklil Al Aqil (15 tahun), Mochammad Haikal Ridwan (14 tahun), dan Moh. Alfin Mutawakkilalallah (17 tahun). Proses identifikasi dilakukan dengan metode antemortem, yaitu mencocokkan berbagai data korban sebelum meninggal, seperti properti pribadi, ciri fisik, rekam medis, serta pemeriksaan gigi dan DNA.
“Ketiga jenazah korban tersebut teridentifikasi cocok dengan data antemortem yang telah kami kumpulkan dari pihak keluarga,” tutur Kusnan. Ia menambahkan bahwa setelah proses identifikasi selesai, kepolisian langsung menghubungi pihak keluarga korban untuk proses serah terima jenazah. “Keluarga sudah dihubungi dan kami serahkan jenazah sesuai permintaan masing-masing pihak,” ujarnya.
Hingga saat ini, Polda Jawa Timur mencatat telah berhasil mengidentifikasi 53 dari total 67 kantong jenazah yang diterima pascakejadian. Tim DVI masih terus melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap 14 kantong jenazah yang belum teridentifikasi, sambil menunggu hasil uji DNA dari laboratorium forensik.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin dan memohon kesabaran keluarga korban. Pemeriksaan DNA memerlukan waktu karena kami ingin memastikan hasil yang benar-benar akurat,” kata Kusnan.
Sementara itu, dari total korban tragedi robohnya Musala dan bangunan Ponpes Al Khoziny, sudah ada 50 jenazah yang berhasil diidentifikasi secara pasti dan telah diserahkan kepada keluarga masing-masing. Adapun jumlah korban yang masih dilaporkan hilang mencapai 63 orang, dan proses pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, dan Polri.
Sebagai informasi, insiden nahas ini terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, ketika para santri tengah melaksanakan salat Asar berjemaah di lantai dua bangunan utama pondok yang diketahui memiliki empat lantai. Dugaan sementara, struktur bangunan tidak mampu menahan beban, hingga menyebabkan sebagian besar lantai ambruk dan menimpa para santri di bawahnya.





